Senin, 19 Januari 2009

Ikhlas

Ikhlas merupakan rukun terpenting dari semua perbuatan hati. Karena menjadi dasar terbangunnya semua bentuk ibadah.

Rosulullob bersabda :

لايقبل الله من الأعمال إلا ما كان خالصا له وابتغى بها وجهه

Alloh tidak akan menerima amal perbuatan kecuali yang murni untuk-Nya dan mencapai ridlo-Nya.

Ihklas artinya suci dari pamprih atau tulus hati.Orang yang ihklas adalah orang yang membersihkan hatinya dari segala sesuatu selain Allah,yakni meninggalkan riya’ dalam beramal. Pernah suatu hari Nabi Isa a.s ditanya oleh sahabatnya, kaum Hawariyyun, Apakah amal yang ihklas itu? Beliau menjawab, ialah amal yang diperbuat semata-mata demi Allah, tidak suka dipuji orang lain sehubungan amal itu.” Imam Ghozali dalam salah satu statemennya menyatakan : Tanda ke-ikhlasan seseorang adalah manakalah suasana hatinya di saat ia beramal di tempat yang sunyi tiada berbeda dengan suasana di saat ia beramal di tempat yang ramai. Kehadiran orang lain sebagaimana kehadiran binatang, tidak punya pengaruh sama sekali terhadap keadaan batinnya. Jika sampai suasana sepi dan ramai masih mewarnai kedaan batinnya pada saat ia beramal, berarti ia masih berada di luar kejernihan ikhlas ini.

Bagi kebanyakan orang sufi pengertian semata-mata demi Alloh dipahami, bahwa ihklas adalah semua amal perbuatan, akal pikiran dan niat seseorang yang ditujukan hanya kepada Allah. Bagi mereka ihklas diartikan sebagai sikap seorang yang sudah tidak memperdulikan balasan pahala terhadap amal yang dilakukannya, baik di dunia maupun di akhirat. Sebab menurut kalangan mereka, barang siapa yang menyembah Allah dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan indrawi dan materi di dunianya, berarti ia tidak ihklas. Karena orang yang ihklas setiap berbuat sesuatu tentu hanya untuk mendapatkan ridha Allah.Yang dicari dan yang dirindukan adalah keridhaan-Nya semata. Itulah sebabnya orang-orang sufi menilai maqam ihklas ini sebagai maqam yang sudah mendekati maqam makrifat, yang menjadi tujuan akhir dar pengembaraan batiniyah para wali Allah. Karena itu pula mereka menjadikan maqam ini sebagai suatu tahapan yang harus dilalui oleh Sholihin yang tengah berada dalam perjalanan kepada Allah.

Ihklas merupakan pengalaman yang memperlihatkan kedekatan hubungan seseorang dengan Allah Swt. Dalam hal ini, seorang ulama ternama Ibnu Al Nafazi menyatakan, bahwa keiklasan seseorang dalam beramal dapat bertingkat-tingkat sesuai kedekatannya dengan Allah.Dua diantaranya adalah tingkat ihklas kelompok al-Abrar dan kelompok Muqorrobin.

Pertama, ihklas yang ada pada kelompok al Abrar (orang-orang yang baik) ialah maqam ihklas yang betul-betul sudah terbebas dari sifat-sifat riya’. Mereka benar-benar ihklas, tidak mengharapkan kedudukan atau kelebihan dalam harta, juga tidak mengejar kemasyhuran dan kehormatan ataupun kebanggaan keduniaan. Mereka telah mampu membersihkan amalnya semata-mata, dari rasa ujub, riya’ dan takabur sehingga didalam menjalankan amal nya semata-mata karena Allah. Mereka sangat pandai merahasiakn amal perbuatannya. Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan Abu Dzar, beliau bertanya kepada Rosululloh, Apakah Ikhlas itu ? Rosululloh menjawab, sebentar akan ku tanyakan kepada Jibril. Namun pada saatnya, Jibril pun tidak bisa menjawab hingga ia bertanya kepada Mikail. Lalu Mikail bertanya kepada Alloh dan dijawabnya :

الإخلاص سر من أسراري أودعه قلب من أشاء من عبادي

Ikhlas adalah salah satu rahasia dari beberapa rahasia-Ku yang Aku letakkan di hati seseorang yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu.

Sungguh, amal mereka bersih dari nafsu untuk meraih pujian masyarakat, karena semua amal kebaikan yang dilakukan semata-mata untuk mencapai tujuan pengabdian kepada Allah Swt. Namun demikian kelompok muhklis tingkat pertama ini tetap punya pamprih,yaitu mengharap pahala dari Allah dan mengharap dijauhkan dari api neraka.

Tingkat kedua,adalah ihklas yang miliki oleh kelompok Al Muqorrobin, yakni orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri pada Allah. Sikap ihklas kelompok ini telah jauh melampaui keihlasan kelompok al Abrar tadi. Mereka benar-benar beramal tanpa pamprih apa pun, tetapi semata-mata karena Allah. Mereka bertekat bahwa amalnya itu tiada lain adalah sebagai peryataan syukur kepada Allah dan taat kepada perintah-Nya. Sehingga keihlasan yang hanya dimiliki oleh golongan Arifin ini, sudah tidak punya pamprih apa-apa lagi. Amal ibadah mereka bukan untuk mengharap pahala atau supaya dijauhkan dari siksaan neraka. Karena menurut mereka orang yang beramal dengan tujuan supaya mendapat pahala dan keberuntungan, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat, berarti dalam posisi kehambaannya ia telah berlaku kurang santun terhadap Allah, dan jelas mengurangi ketulus ikhlasannya. Wallahu A’lam Bis Shawb.

Hentikan Israel teidak perlu Obama dan PBB

Untuk kesekian kalinya, sekutu AS, Israel membombardir Palestina. Di negeri yang menyimpan banyak tempat bersejarah kaum Muslim, secara membabi-buta Israel menyerangnya. Tak tanggung-tanggung, Masjid Al Aqsa pun dikepung, hanya wanita dan orang lanjut usia di atas 50 tahun saja yang boleh masuk. Bahkan dalam serangan terakhirnya (3/1) sebelas orang yang tengah salat di sebuah masjid di Beit Lahiya, Gaza, tertimpa rudal Israel.
Kontroversi munculnya Israel sejak awal menggelikan. Negara sekecil itu bisa memiliki kekuatan militer dengan peralatan tempur yang maha dahsyat, yang akhirnya kita bisa tahu bahwa Amerika Serikat-lah yang ada di belakang Israel. AS sebagai negara adi kuasa saat ini tak henti-hentinya menyerang dengan dalih yang sama, terorisme! Bahkan di komentar terbarunya, Presiden Amerika George Bush, mengecam dan meminta Israel untuk segera melakukan gencatan senjata terlebih dahulu. Statemen ini sungguh menggelikan. Bagaimana tidak? Jika almarhum Amrozi cs dituduh teroris karena berjuang atas nama Islam, layaklah Israel dituduh teroris juga.
Dalam tulisan ini, saya sama sekali tidak bermaksud membela Amrozi cs, hanya ingin menertawakan inkonsistensi Amerika Serikat atas tuduhan-tuduhan tak berdasarnya itu. Yang menggelikan lagi, keterpilihan Barrack Husein Obama sebagai Presiden baru AS –yang mengusung slogan pembaruan- juga tak berpengaruh. Buktinya, Israel hingga hari ini tetap mengepung Palestina. Ketika ditanya, juru bicara Obama hanya berujar, “Kita masih terus memantau perkembangan Palestina.” Sampai kapan Palestina akan dipantau? Apakah sampai ribuan nyawa melayang dan peta Palestina menghilang dari bumi, barulah serangan dihentikan?
Serangan Israel yang sporadis benar-benar telah melewati batas. Tempat-tempat bersejarah bagi Kaum Muslim pun diduduki dan membunuh orang yang beribadah di dalamnya. Ini bukan kali pertama dilakukan oleh Israel, namun sudah berkali-kali sejak Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina (tahun 1917 M).

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berturut-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya. Dari peta, kita bisa melihat hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak tahun 1946 sampai dengan tahun 2000 dan posisi Gaza yang terjepit di daerah kekuasaan Israel.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) hingga hari ini tidak bisa berbuat banyak. Pasukan perdamaian yang ditempatkan di perbatasan juga tidak bisa meredam aksi brutal Israel, “Si Anak Emas Amerika”. Kini siapa yang bisa menghentikan Israel? Dukungan moral dan darah harus digalang hingga semuanya berakhir dengan damai.

4 Kekuatan PKNU

Ketua Umum PBNU KH A Hasyim Muzadi di SurabayaPKNU Mempunyai Empat Kekuatan 13 Januari 2009 20:17
SURABAYA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Hasyim Muzadi mengatakan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) mempunyai empat kekuatan yang tidak dimiliki oleh partai-partai lain. "Empat kekuatan ini kalau dimaksimalkan akan menjadi kekuatan luar biasa," ujar Hasyim Muzadi ketika memberikan sambutan Tabligh Akbar PKNU se-Jawa Timur di Jatim Expo Surabaya, Selasa (13/01/2009).
Hasyim mengatakan, kekuatan pertama adalah adanya sejumlah ulama kharismatik dan mu'tabaroh yang bergabung dalam PKNU. Ini tidak dimiliki oleh partai lain. Kekuatan kedua, keberadaan Rois Dewan Mustasyar DPP PKNU KH Ma'ruf Amin yang juga pengurus PBNU. "Kiai Ma'ruf Amin bukan tokoh biasa. Bukan tokoh sembarangan. Beliau tokoh yang mampu merumuskan syariat untuk kepentingan umat. Beliau mempunyai keahlian dalam mentransformasikan syariat menjadi muamalat," katanya.
Seluruh konsep yang dihasilkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), ujar Hasyim, tidak lepas dari peran Kiai Ma'ruf yang juga Ketua MUI Pusat. Konstruksi fatwa digagas lewat kecemerlangan pikiran cucu ulama besar Indonesia yang menjadi imam di Makkah al-Mukarramah, Syaikh Nawawi al-Bantani itu. "Konsep ekonomi syariah yang diantaranya melahirkan bank-bank syariah, bank muamalat, yang digunakan tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri lahir dari Kiai Ma'ruf," puji Hasyim.
Kekuatan ketiga, adalah keberadaan Prof Dr H Alwi Shihab, doktor alumni Harvard University Amerika Serikat dan Universitas Al-Azhar Mesir. "Pak Alwi merupakan tokoh yang mampu membangun jaringan internasional secara kuat," katanya.
Kekuatan keempat, ujar Hasyim, adalah sosok Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKNU Drs H Choirul Anam. "Cak Anam adalah pemberani, 'tukang gelut' di NU. Seorang pekerja lapangan," selorohnya. Dengan demikian, Hasyim mengatakan dalam tubuh PKNU ada empat kekuatan luar biasa yakni ulama kharismatik, ulama transformatif, ulama berwawasan internasional dan pekerja lapangan yang tangguh.
"Kalau mereka aktif dan produktif pada bidangnya masing-masing akan menjadi kekuatan luar biasa. Empat pilar kekuatan yang dimiliki PKNU itu tidak ada di partai lain. Untuk itu harus dijaga kekompakannya agar PKNU bisa menjadi partai yang kuat," katanya disambut aplaus lebih dari 9 ribu massa yang hadir.
Hasyim menegaskan, kehadirannya di PKNU adalah kunjungan orang tua yang menjenguk anaknya yang ada di mana-mana. "Semua dianggap rata oleh NU (PBNU). Semua orang NU disambangi, begitu saja," kilahnya ketika disinggung pidatonya seolah sinyal dukungan ke PKNU. Namun dia menyatakan bahwa orang NU banyak tersebar-sebar di berbagai bidang dan partai tetap harus bisa dikendalikan agar bisa berguna. Dirinya tak akan menggiring umat NU ntuk memenangkan partai tertentu dalam pemilu legislatif nanti.
"Bukan, (nahdliyin) di mana-mana harus dikendalikan. Kalau tidak dikendalikan bisa robek. Tapi kalau dikendalikan agar bisa berguna," tuturnya. Senada dengan Hasyim, Choirul Anam menambahkan, kehadiran pengasuh PP Mahasiswa Al-Hikam itu murni sebagai undangan saja. "Pak Hasyim kan ketuanya PBNU. Inikan (PKNU, red) partainya orang NU, jadi beliau nyambangi," tandas Cak Anam.
Rapat akbar dihadiri para pendiri PKNU dan para ulama berpengaruh. Di antaranya KH Abdullah Faqih, KH Ma'ruf Amin, KH Idris Marzuqi, KH Sholeh Qosim, KH Abdurrochman Chudlori, KH Zainal Abidin Munawwir, KH A Muchith Muzadi, KH Nurul Huda Jazuli, Habib Husein Al Hadad, KH Mas Achmad Subadar, KH Abdul Adzim Suhaimi, KH Thahir Syarkawi, KH Chasbullah Badawi, KH Miftahul Akhyar, KH Aniq Muhammadun, KH Ubaidillah Faqih, KH Abdul Haq Zaini, dan sederet kiai lain.
Sementara dari jajaran Dewan Tanfidz DPP PKNU yang hadir adalah Ketua Umum Drs H Choirul Anam, Sekretaris Jenderal H Idham Cholied, R Saleh Abdul Malik dan Ahmad Anas Yahya dari jajaran ketua. Hadir pula Abdullah Mufied Mubarok, Drs H Jamaluddin Shofisa SH MKn, Tohadi SH MSi, dan Drs H Ahmad Ni'am Syukri dari jajaran Wakil Sekjen DPP PKNU. (antara, ufi)

Senin, 12 Januari 2009

Tabligh Akbar PKNU Jatim Songsong Pemilu 2009

Tabligh Akbar PKNU Jatim Songsong Pemilu 2009PKNU Targetkan 25 Persen Suara 12 Januari 2009 15:37
SURABAYA -- Sebagai partai berbasis nahdliyin, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) ingin merebut suara sebanyak-banyaknya di Jawa Timur. Untuk itu PKNU akan mengumpulkan calon legislatif (caleg) dari pemilihan Jatim untuk konsolidasi dan memantapkan jalan menguasai 25 % perolehan suara. Para caleg ini akan berikrar bersama untuk memenangkan PKNU di Jawa Timur.
Acara yang dikemas 'Ikrar Siap Pemilu Siap Menang' ini rencananya digelar di Jatim Expo di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (13/1/2009). Sebanyak 1.400 caleg dikumpulkan dari Caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kota /kabupaten. Ketua Panitia Rapat Akbar DPW PKNU Jawa Timur Hidayat MSi menjelaskan acara ini akan dihadiri 9000 orang, yang terdiri dari pengurus PKNU mulai Pengurus DPW, DPC, DPAC hingga pengurus ranting PKNU se-Jawa Timur , Calon legislatif, dan para Kader Penggerak PKNU Jawa Timur.
Hidayat mengatakan, acara ini adalah kegiatan konsolidasi internal pengurus dan Kader Penggerak PKNU se-Jawa Timur guna persiapan menyeluruh seluruh komponen PKNU dalam menghadapi Pemilu 2009. Ikrar bersama Siap Pemilu 2009 dan Siap Menang yang akan dipimpin Ketua DPW PKNU Jawa Timur H Moch Arif Junaidy SH dan Sekretaris Dewan Syuro DPW PKNU Jawa Timur H Balya Firjaun Barlaman. Dalam ikrar bersama ini juga akan dihadiri Ketua Umum PKNU Drs H Choirul Anam dan juga tausiyah politik dari Ketua Umum PBNU KH A Hasyim Muzadi. "Pak Hasyim akan datang, saya sudah mengkonfirmasi ke beliau," imbuh Ketua DPW PKNU Jawa Timur H Arif Junaidy SH, Selasa (12/01/2009).Selain itu, para kiai khos juga akan hadir memimpin doa seperti KH Abdullah Faqih (Langitan), KH Idris Marzuqi (Lirboyo), KH Ma'ruf Amin, dan juga Ketua Dewan Syuro DPP PKNU KH Abdurrahman Chudlori dan sejumlah kiai lain. Arif yang juga Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur ini mengungkapkan kalau pihaknya sangat yakin bisa meraih 25 persen perolehan suara atau 20-25 kursi di DPRD Jawa Timur. Begitupula dengan calon legislatif untuk DPR RI. "Insya Allah target yang diminta oleh DPP bisa kita penuhi semua. Dan kita siap memenangkan PKNU," tandas Arif.
Dijelaskan, even ini sekaligus juga untuk memantapkan dan menyatakan bahwa dalam menghadapi Pemilu 2009 seluruh komponen PKNU Jawa Timur siap menjalankan amanah rakyat. Yakni menciptakan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang adil, damai dan sejahtera sebagai perwujudan dari rasa keimanan yang berlandaskan keagamaan dan cinta tanah air. "PKNU Jawa Timur siap menciptakan tatanan politik, ekonomi, hukum, sosial dan seluruh aspek kehidupan rakyat yang bersendikan perpaduan nilai-nilai Ahlusunnah Wal- Jamaah dan Nasionalisme yang tangguh di Jawa Timur," tegasnya.
Dalam Pemilu 2009 nanti, PKNU siap menjadi aspirasi baru bagi warga NU. Sebab dari sisi asas, pandangan dan orientasi keagamaan (fikrah nahdliyyah) memiliki kesamaan. "Para ulama PKNU nyaris semuanya merupakan pengurus Mustasyar dan Syuriah di semua tingkatan kepengurusan NU,"”tandas Arif. Lebih lanjut, Arif mengatakan, PKNU bukan sekedar partai politik. PKNU adalah gerakan keagamaan (al-harakah ad-diniyah) dari para alim ulama dan habaib untuk menegakkan dan mempertahankan aqidah Islam Ahlusunnah wal Jamaah di dalam Negara Kesatuan Repubik Indonesia

Senin, 24 November 2008

Keilmuan di Pesantren Harus Terus Dikembangkan


KH TOLCHAH HASANWakil Rais Aam PBNU, JakartaPesantren itu dunia yang paling sulit untuk distandarisasi keilmuannya. Sebab ada pesantren yanTambah Videog dibentuk setelah adanya pertimbangan yang matang berdasarkan satu visibility study, tetapi juga ada yang dibesarkan karena hobi. Yang kemudian terjadi adalah munculnya masalah pada visi keilmuan pesantren itu sendiri. Kitab-kitab yang diajarkan di pesantren kalau mau dilihat secara keilmuan masih-lah sangat njomplang (timpang - red). Keilmuan di pesantren itu terlalu fiqhiyah, orientasi pada ilmu agama ke fiqh. Jarang sekali yang mendalami keilmuan agama seperti tafsir misalnya, imbuhnya.Di Indonesia ini ada sekian ribu madzhab tahfidzul Quran. Tapi sampai pada hari ini, hanya terbatas pada tahfidz. Tidak ada dari sekian ribu itu yang mengembangkan keilmuannya lebih lanjut, menjadi tafhimul Qur?an. Saya melihat contohnya di Sudan, di sana sudah ada Jami?ah al-Qur?anul Karim. Itu yang S3-nya Jami?ah al-Qur?anul Karim ini, asbabun nuzul itu sudah dihafal di luar kepala. Mengapa di Indonesia tidak bisa? Saya sudah berbicara dengan kiai-kiai tahfidzul Quran, kenapa tidak melakukan asosiasi? Yang salah satunya nanti diangkat menjadi pesantren tahfidzul Qur?an lanjutan. Sehingga mempelajari ulumul Quran tidak terbatas pada tartil dan tahfidz, sampai pada ilmu-ilmu Quran semisal asbabun nuzul dan juga yang lain. Sehingga Indonesia memilki ahli-ahli al-Qur?an yang bagus. Sambungnya.Misalnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang sudah melahirkan seorang ahli fisika yang juga hafal Al-Quran. Suruh meneruskan saja itu, studi Al-Quran dalam bidang fisika. Ini yang namanya Islamisasi keilmuan. Sehingga kita nanti memiliki seorang ahli al-Qur?an yang paham fisika di dalam Al-Quran. Tapi kita miskin dalam hal gagasan-gagasan semacam ini. Hampir 800 ayat Al-Quran yang mengandung masalah sains, tapi sampai hari ini di Indonesia itu belum ada satu pun tafsir tentang sains. Dulu pada masa Presiden Habibie, kami pernah mengusulkan untuk membentuk satu tafsir tematik Al-Quran ini. Tafsir mengenai politik, tafsir mengenai ekonomi, juga tafsir sains. Sayang di Indonesia ini kalau sudah ganti menteri maka ganti kebijakan. Gagasnya. Oleh karena itu, mengapa visi keilmuan kita tidak pernah menjadi guru di dunia, karena memang keilmuan kita banyak yang nanggung. Demikian juga dengan referensi bahan bacaan dan fasilitas kita itu terbatas sekali jenisnya maupun jumlahnya. Tafsir yang disediakan di pesantren itu paling banyak hanya tafsir Jalalain. Untung kalau ada misalnya Tafsir ibn Katsir atau tafsir Ibn Qayim. Tafsir yang lain yang termasuk kuning, itu hampir-hampir tidak terbaca.Dulu waktu nyantri di pondok Tebuireng Jombang, al-Kutubus sittah itu dibaca. Dan ijazah tanpa kertas, ijazah safahiyah dari kiai yang mengajarkan pada santri yang mengaji itu. Masalah sanad minal muallif itu jelas. Riwayat guru mengajar murid sampai pada muallif itu ada. Dan sekarang kiai yang baca ini tidak ada.Memang pesantren sekarang ini berkembang. Jumlahnya tambah dan gedungnya bagus-bagus, tapi dari segi kualitas ini mengalami semacam penurunan. Saya masih mengaji pada Mbah Idris atau KH Idris (Tebuireng), sekali dalam seminggu, selama tiga jam dan itu mengaji tiga tafsir sekaligus. Tafsir ibn Qayim, tafsir Baidhawi, dan Tafsir Ibnu Katsir. Sembilan santrinya disuruh membaca sendiri sampai selesai. Tapi kadang, baru setengah jam saja, beliau sudah memberi komentar panjang lebar. Di pesantren kita itu, kebanyakan tidak seimbang antara pengajian fiqh dan ushul fiqhnya. Fiqihnya sudah Fathul Wahhab, ushulnya baru waraqat. Ini tidak pas. Sehingga pemahaman fiqh hanya sebagai produk tidak sebagai proses. Dari sini dapat dilihat bahwa memang pembacaan pada kitab memang kurang. Kitab bagus semisal karya Said Ramadhan al-Buthi, Dhawahibul Maslahat fi Syar?i Islamiyah, kitab semacam ini sama sekali tidak terbaca. Padahal, bila kita buka apa yang ditulis Said Ramadhan, Ibrahim Sulaiman, ini salafi semua. Mengutip dan menguraikan pendapat-pendapat ulama dahulu.Saya mengusulkan, perlunya pengayaan keilmuan di pesantren kalau kita mau mengembangkan pesantren adalah hal yang wajib. Kalau kita mau memperluas cakrawala keilmuan betul-betul dapat diwujudkan. Dan saya mengusulkan bantuan pada pesantren itu bukan dalam bentuk bangunan atau komputer, tapi buatlah perpustakaan yang dapat diakses para santri. Bukan hanya diakses oleh kiai. Sebab kalau perpustakaan itu ada di rumah kiai, maka santri tidak berani masuk. Jadi kiainya yang semakin pintar, sedangkan santrinya tidak. Karena memang kebanyakan perpustakaan di pesantren itu ada di rumah kiai. Padahal ini merupakan satu bagian bentuk penambah dan pembuka cakrawala wawasan santri. Apakah itu perpustakaan dalam bentuk buku, maupun dalam bentuk digital.Untuk betul-betul memahami agama tidak hanya melalui pembelajaran ilmu agama, tetapi juga harus ada sisi lain yang dilakukan, pengalaman beragama. Pendidikan agama yang kita kembangkan sekarang ini hanyalah pembelajaran ilmu agama. Tapi bukan pengembangan pengalaman agama. Menurut saya, amal-amal yang menjadi bagian-bagian pengalaman keagamaan menentukan sekali kualitas pesantren kita. Banyak sekali misalnya, orang-orang yang pandai sekali berdalil, namun, sekedar dalil untuk mendalili orang lain, dia tidak pernah melakukan apa yang diperintahkannya pada orang lain.Oleh karena itu, saya menganjurkan agar gus-gus dari pesantren itu meningkatkan kemampuan mereka dengan menimba ilmu sebanyak mungkin. Dan dari pembicaran kami, Menteri Agama kemarin menjanjikan akan ada 10 tempat yang akan disediakan bagi para gus-gus dari pesantren untuk dapat melanjutkan studi ke luar negeri. Dan tentunya ini memakai seleksi. Saya usulkan minimal S2, kalau bisa S3. Apa kepentingannya? Pertama, agar supaya memperluas wawasan keilmuan Islam saat ini. Kedua, agar memiliki kredibilitas di kalangan pesantren. Dan ketiga, agar memiliki perbandingan antara pesantren di Indonesia dan di luar. Ini beberapa hal yang ingin kita sampaikan, agar dunia pesantren kita memiliki citra kegemilangannya. []*) Materi disampaikan pada Halaqah Pengembangan Pondok Pesantren di Hotel Millennium Jakarta, Ahad (26/10), diadakan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Departemen Agama RI.

Golput Haram, kata PKNU


Bandung (ANTARA News) - Sekjen Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Idham Khalid, menegaskan, Golput (golongan putih atau tidak memilih) adalah haram, dan para kader PKNU harus menjelaskan masalah ini kepada masyarakat.Menggunakan hak pilih dalam Pemilu sesuai dengan pilihannya adalah untuk keberlangsungan kehidupan bernegara, katanya, pada Musyawarah Kerja Wilayah PKNU Jawa Barat, Rabu, di Bandung.Dikatakannya bahwa Golput ada dua macam, yakni mereka yang tidak terdaftar sebagai pemilih dan mereka yang apatis terhadap partai politik (Parpol) sehingga menjadi Golput.Untuk yang Golput karena dirinya tidak terdaftar sebagai pemilih, maka para kader PKNU harus memantau dan memberi tahu kepada yang bersangkutan dan bahkan menolong ikut menguruskan sehingga yang bersangkutan terdaftar menjadi pemilih.Sedangkan bagi mereka yang apatis terhadap Parpol, Sekjen DPP PKNU menyebutkan bahwa sikap apatis tersebut bukan ditunjukkan kepada partai-partai baru seperti PKNU, tetapi kepada partai lama.PKNU adalah partai Islam Ahli Sunah wal Jamaah, partai baru yang belum punya kiprah dalam percaturan politik di Indonesia, sehingga sikap apatis tidak akan ditujukkan kepada PKNU, katanya. Untuk itu, ia meminta seluruh pengurus partai di seluruh tingkatan bekerja keras menghadapi Pemilu 2009 mendatang supaya bisa menghasilkan target secara maksimal.Sementara itu, Ketua Dewan Syuro DPP PKNU KH Abdurrahman Khudori, menegaskan, berpolitik penting bagi kelangsungan kehidupan bernegara.Dengan berpolitik maka aspirasi umat akan tersalurkan melalui para wakilnya di pemerintahan, katanya.Untuk itu ia minta para calon legislatif dari PKNU harus benar bersih dan tidak korup, sehingga nantinya tidak menimbulkan masalah. PKNU adalah partai Islam Ahli Sunnah wal Jamaah, karena itu tidak layak PKNU memiliki calon wakil rakyat yang korup, katanya.Muskerwil PKNU Jawa Barat diikuti seluruh pengurus DPC kota dan kabupaten di Jawa Barat dalam rangka pemantapan dan konsolidasi dalam menghadapi Pemilu 2009.(*)
COPYRIGHT © 2008

Minggu, 23 November 2008

SUMPAH CALEG PKNU TIDAK KKN

JAKARTA - Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menyumpah calon anggota legislatifnya untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi. Sumpah antikorupsi ini didahului dengan bacaan basmallah dan kalimat sahadat. "Saya berjanji tidak akan melakukan korupsi dan perbuatan tercela lainnya serta tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dalam kaitannya dengan tugas saya sebagai wakil rakyat," ujar KH Ubadillah Faqih saat membimbing para caleg dalam membaca sumpah (baiat) di Tennis Indoor Senayan, Minggu (23/11).
Jika mereka melanggar, PKNU akan bertindak tegas dengan mendepak anggota legislatif tersebut. PKNU juga akan menyerahkan pelakunya ke penegak hukum untuk mendapatkan sanksi menurut peraturan perundangan yang berlaku.
Ketua Umum Dewan Tanfidz PKNU, Choirul Anam mengatakan partai tersebut didirikan dan beranggotakan para ulama. Menurut dia, ulama itu tidak boleh berada di dekat barang kotor. "Jika ada yang melanggar, bukan penegak hukum yang pertama bertindak, tapi PKNU!" katanya.
Selain itu, PKNU juga membaiat caleg-nya agar bersungguh-sungguh dan maksimal melaksanakan kewajibannya sebagai wakil rakyat. Para caleg juga harus berjanji memajukan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di daerah pemilihannya.